Jumat, 25 Juni 2010

Alloh Maha Berkehendak

Manusia, dengan berbagai keinginan dlam benaknya akan selalu tidak puas, bahkan ketika ia dapatkan "semua" yang ia butuhkan, maka ia akan mencari dan mencari rasa puasnya dengan cara yang ia bisa, jikalah ini tidak terbimbing oleh iman, maka siap siap nafsu manusia akan menjadi bumerang kepada dirinya.
Tapi, kemudian, apapun yang dilakukan dan diusahakan manusia, tidak akan lepas dari satu hal yang dinamakan kehendak Maha berkehendak, Alloh, betapa banyak orang yang berkata "kerja keras adalah kunci kesuksesan" tapi terbukti, sekeras apapun manusia bekerja, jika Alloh berkehendak lain maka hancurlah semua hasil kerjanya, ada saja, sakitkah, masalahkah, temankah, apapun hingga bahkan kematian bisa menjadi penyebabnya, إذا أراد سيئ jika Alloh berkendak, "Alloh berfirman Ada, maka terwujudlah.
walau memang Alloh juga menciptakan hukum alam atau kita sebut sunatulloh, hukum alam yang menyebutkan benda akan selalu jatuh kebawah dengan gravitasi, matahari terbit dan terbenan ditempat yang sama dan seterusnya ... namun yakinlah semua juga ada dalam genggangam maha kehendaknya Alloh.
Tapi perhatikan Alur kehidupan kita, rasakan amati, dan pelajari, sesuatu yang kita rencanakan, dan sebuah "kekuatan" yang memaksa kita untuk justru menjauh dari apa yang kita rencanakan, jujur, silahkan jujur pada diri, ada, selalu ada dalam hidup manusia yang sepertinya ada yang mengatur, dari hal yang sederhana, pertemuan kita dengan seseorang, sampai hal yang luar biasa, seluar biasanya Alloh menjadikan kita Orang, bukan batu, pohon, hewan atau yang lainya, kita tidak pernah memilih namun Alloh yang menakdirkan ini, jujur, kita ga pernah minta sebanyak kebutuhan kita, bahkan justru kebanyakan keebutuhan kita Alloh cukupi tanpa kita harus minta, coba,sederhana saja, pernah kah kita minta udara yang kita hirup, berdoa minta udara, tapi kita mendapatkannya gratis ...

Alloh maha berkehendak, dan hal yang harusnya menjadi pemikiran kita adalah, siapa yang lebih tau tentang diri kita, paling tahu tentang kebutuhan kita, paling tahu apa yang terbaik untuk kita, jawabanya satu Alloh, walau memangAlloh mensyariatkan kita berdo'a, tapi doa bukan cara Alloh mengetahui apa yang kita butuhkan, hanya ibadah saja yang dicontohjkan Nabi kita tercinta, ketika berkaitan dengan ibadah, maka ia adalah tabungan kita, cara kita menebus dosa dengan patuh kepada Alloh, seperti sabda Rasul "ikutilah kejelekanmu dengan kebaikan yang akan menghapusnya, do'a adalah kebaikan, ibadah, dan nilai ibadah itu siapa tahu akan mengapus dosa, yang ketika makin bersih dari dosa, pertolongan Allohpun akan datang secepat kilat.

Kamis, 24 Juni 2010

Bukan sebuah kebetulan

Dari setiap segi kehidupan selalu ada pelajaran, itulah yang disebut hikmah, banyak hal yang membuat kita berfikir, dan harus memilih, hidup adalah pilihan, semua, setiap saat ada pilihan yang harus kita buat.
Sebuah kisah yang saya dapatkan dari seorang syeh mungkin menggambarkan, betapa seorang mnusia dihadapkan kepada pilihan.
" disebuah desa terpencil seorang anak yang menjelang dewasa, berpamitan kepada ayahnya untuk berdagang dipasar,... singkat cerita setelah berpamitan kepda ayah dan ibunya, sang anak berjalan menyusuri tepian sebuah hutan, diantara semak dan pepohonan ia berjalan, dan iapun menoleh kearah sebuah dataran yang tidak berpohon, ada seonggok semak menutupi seekor rubah tergeletak lemas, ia berkata dalam hati, "nampaknya ni rubah kelaparan, entar lagi mau mati ni rubah kalo ga makan, ... baru juga ia berbisik dalam hatinya, ia terkejut, ketika ia melihat sesosok harimau yang besar nun jauh disana nampak menarik binatang buruannya ditanah berjalan ke arahnya, maka ia melopat segera sembunyi dibalik pepohonan, diperhartikannya sang harimau makan dengan lahapnya, sang harimau makan buruannya tidak jauh dari sang rubah yang kelaparan tadi, dan setelah kenyang, beranjaklah sang harimau, menjauh.
Sianak memperhatikan ... rubah yang kelaparan keluar dari onggokan semak itu, perlahan menggeser tubuh lemahnya, mengahmpiri sisa2makanan sang harimau, ... ia jilati dan ia memakan serpihan serpihan daging yang masih tersisa, ... perlahan sang rubah terlihat mendapatkan kembali tenaganya ... dan bangkit ... kemudian lari ....

sang anak merenung Ia ber kata " Yaa Alloh, Engkau memberi rizki bahkan dari tempat sang rubah tergeletak, Engkau memberi rizki tanpa harus menyusahkan makhlukMu, dengan kehendak Mu wahai Penguasa Alam" kalo begitu kenapa aku harus susah payah bekerja ... sudah lah aku akan pulang saja, tuhanku akan mencukupiku serunya, sambil bergegas ia kembali kerumahnya.

Sang Ayah heran melihat anaknya kembali, ia pun bertanya kenapa, maka diceritakanlah kisah tadi , apa kata ayahnya, ia berkata, "anakku, Alloh memberi rizki kepada Hambanya sesuka Alloh, Tapi anakku aku ingin engkau menjadi harimau yang berkerka keras berburu dengan kekuatan usahanya, bertarung dan berlari, dengan gagahnya, hingga apa yang ia makan menjadi makanan bagi sang lemah, dan aku tak ingin engkau menjadi rubah, yang lemah lunglai, mengharap belas kasihan, tidak berdaya, ... anakku jadilah harimau yang kuat, jangan jadi rubah yang lemah ..."

sahabat .... marilah berdo'a semoga Kita jadi harimau-harimau Alloh yang berjuang bergerak, berlari, mengejar rizki, bukan menjadi rubah yang sekarat, lemah, mengharap belas kasihan ...., Aaamiiin

Wallohu a'lam bisshowwab ... semoga bermanfaat

Minggu, 03 Januari 2010

Berhaji dan Panggilan Alloh

Apakah berhaji murni bagi mereka yang ber-uang ?
Beberapa orang mengungkapkan syarat ber haji adalah, fisik, pesak, dan manasik, maksudnya ; harus sehat, punya uang dan punya ilmunya untuk berhaji, dan titik, hanya itu tidak ada lagi.

Tapi, beberapa cerita yang saya dengar, termasuk pagi ini, menyatakan hal yang berbeda, ternyata ada orang yang tampa fisik yang menunjang bisa berhaji, ada yang tanpa pesak yang tebal dia bisa berhaji, dan ada juga yang tanpa ilmu ia berangkat berhaji. Contoh cerita dari berbagai cerita yang saya dapatkan :
1. tanpa fisik yang memadai
Seorang Ibu berusia 110 tahun baru saja pulang ber-haji kemarin, fisiknya sudah bongkok ke depan, wajar dengan usia seperti itu, ketika ditanya oleh salah seorang teman kami sekantor beliau menjawab, kurang lebih jawabannya "Alloh yang menguatkan saya, tidak ada hal yang saya lakukan kecuali mengisi hari demi hari dalam waktu luang kecuali tilawah (membaca Al-qur'an), tidak ada fikiran lain, do'a saya adalah membaca Al-qur'an, saya ga banyak minta sama Alloh untuk berhaji, baca Al-qur'an saja.
2. tanpa Pesak
banyak cerita oarng yang ber-haji karena dihajikan orang lain, termasuk guru ngaji saya almarhum Ustadz H.Undang Sumirat yang dihajikan jamaah mesjid, beliau hidup dan tidur, makan tinggal dimesjid, bahkan di akhir hayatnya beliau meninggal di mihrab mesjid, atau cerita pagi ini dimana ada penjual batagor yang bertahun2 menabung dari hasil jualan batagor yang ia simpan dibawah kasur, mampu berhaji, atau seorang hafidz qur'an yang ga mau sekolah, dan hari2nya diisi baca Al-qur'an di mesjid, mengajak orang membuka Al-qur'an dan ia medawamkan hafalan didepan orang yang ia ajak, teurs dan trus seperti itu, usianya 18 tahun dan ia sudah 7 kali berhaji, bisa ternyata orang berhaji tanpa uang tapi Alloh yang menghadirkan ia di depan ka'bah berhaji dengan caraNya.
3. Ilmu
seorang peserta beberapa hari yang lalu, mungkin minggu lalu, pulang dari ber-haji, ia tidak pernah ikutan manasik, dan memutuskan berangkat mendadak 1 minggu sebelum pemberangkatan, bisa ? bisa lah, Alloh yang mengahdirkannya di mekah, ia sengaja duduk disamping orang yang sudah sering berangkat haji, dan sepanjang perjalanan trus belajar tentang haji, ketikan menginap di hotel ia sengaja tidur satu kamar dengan karom (ketua Rombongan) yang juga sudah sering memimpin pemberangkatan haji, bisakah orang berangkat haji tanpa ada ilmunya dulu, biiiisaaa...

Sebuah kesimpulan sederhana yang dinyatakan salah satu guru kami, berhaji adalah undangan Alloh, siapa yang di undang, sederhana layaknya kita ketika mengadakan sebuah acara besar, pernikahan, hajatan, siapa yang di undang, orang yang dekat kepada kita, keluarga kita, kenalan kita, atau orang yang minta diundang, atau bahkan ada kalanya dalam hajatan ada orang yang datang karena menyertai orang yang kita undang padahal kita tidak mengenalnya, suami/istri kenalan kita misalnya, begitulah Alloh mengundang umatNya berhaji.
Keluarga Alloh, jelas jelas ada hadits yang Shahih Alloh menganggap keluarga bagi para pembaca, penjaga, penghapal, Alqur'an.
Alloh dekat dengan orang yang bertaqwa.
Dan Alloh jelas-jelas mengabulkan Hambanya yang meminta (dgn sunguh2)
yaa begitulah kira kira yang saya dapat dari tausiyah tadi pagi di mesjid ...