Sabtu, 09 Maret 2013

SSG DT

Santri Siap Guna (SSG) Daarut Tauhiid, pada awal pendiriannya dicetuskan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) pada tanggal 25 April 1999 yang pendekatan visinya lebih dititikberatkan sebagai pelayan masyarakat baik di bidang dakwah, ekonomi, maupun soslal kemasyarakatan. Selaln itu, Santri Siap Guna juga disiapkan sebagai sarana pengkaderan dan pembinaan generasi muda mandiri yang mampu untuk menjadi motivator, stabilisator dan integrator bagi masyarakat. Santri Siap Guna Menuju Generasi Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar. Konsep ini telah berjalan selama 12 tahun dengan dukungan kerja sama yang sinergis dan keberpihakan antara Santri Siap Guna, Aparat Pemerintahan, Ormas-Ormas dan Masyarakat yang senantlasa berjalan secara berjamaah. Disamping itu, adanya salah satu target program yaitu untuk menjadikan Kota Bandung sebagai Pilot Project untuk mewujudkan Kota Santri yang Bermartabat. Santri Siap Guna yang sudah tersebar di tiga provinsi besar, yaitu Jawa Barat (meliputi Bandung, Garut, Cianjur, Sumedang, Subang dan Depok), Banten (meliputi Tangerang dan Banten), dan DKI Jakarta. Sampai saat ini telah memiliki anggota sebanyak : ±10.000 orang. Santri Siap Guna dalam proses pengkaderan dan pembinaannya sampai saat ini telah mencapai 20 angkatan. Tempat Diklat Untuk mempermudah pola Diklat maka waktu pelaksanaan Diklat disesuaikan dengan waktu luang para peserta Diklat. 1. Hari Sabtu, pukul 15.00-21.00 WIB 2. Hari Ahad, pukul 07.30-16.30 WIB Bagi sahabat yang pernah mengikuti diklat SSG, Insya Allah media ini bermakna bagi silahturahmi para alumni SSG yang sudah menyebar ke seluruh nusantara. Silahkan isi testimoni tentang pengalaman anda selama mengikuti SSG. Semoga dengan adanya media ini dapat menguatkan ukhuwah islamiyah kita.

Selasa, 05 Maret 2013

potongan dari Sebuah episode hidup

saya ssg angkatan 3 inilah kisah saya Santri Siap Guna bagi saya adalah sebuah perubahan, perubahan besar yang menurut saya merubah jalur hidup yang selama ini saya jalani. Santri Siap Guna Daarut Tauhiid, sebuah pelatihan yang diperuntukan bagi kaum muda katanya, tapi hal yang paling menarik perhatian bagi saya adalah, disini, tidak ada status dosen maupun mahasiswa dan kemahasiswanya, guru, murid dan status muridnya, atasan dan anak buahnya, kakak dan adiknya, ibu bapak dan anaknya, yang ada dalam pelatihan ini adalah “Peserta Pelatihan Santri Siap Guna”. Hal menarik karena, ada murid yang melatih gurunya, ada dosen yang dilatih oleh Maha siswanya, ada anak yang menjadi peserta senior, dan seterusnya. Saya sendiri, bahkan suatu masa, seorang pimpinan harian pondok pesantrenpun pernah menjadi peserta dan saya, berdiri didepannya mengajarkan ini dan itu, malu rasanya ketika diakhir pelatihan kami tahu tentang hal yang selama ini beliau sembunyikan. Oya, Saya, terhitung dari 2012, dilahirkan kurang lebih 35 tahun yang lalu di jawabarat, tentunya “urang sunda asli”, ibu dan ayah lahir di tatar sunda, so that’s makes me Sundanese, dari kecil, terus terang saya pemalu and cengeng kata orang…., ringkas cerita, saya sekolah SD, SMP, SMA, bahkan kuliah dengan dua hal itu dalam hidup saya, pemalu dan cengeng, duduk di kursi paling pojok,menyendiri, tak banyak teman, menjauh dari para wanita, kegiatan ga jauh dari rumah dan sekolah, disekolah juga ga jauh dari belajar dikelas, and ga ikut kegiatan ekstra kulikuler lain, Walau perjuangan untuk belajar juga ikut mengasah hidup yang saya jalani, (saya sekolah pake sepda lho + 20 KM bulak balik pake sepeda saya tempuh tiap hari untuk kuliah ) diantara teman teman yang mungkin lebih beruntung dari segi harta, hal itu ga cukup merubah 2 hal tadi, well my friends, Alloh memberikan perubahan yang menurutku sangat besar, ketika, menjelang akhir semester, Ibuku mengenal daarut Tauhiid, dan menyuruhku ikut pelatihan Santri Siap Guna, inilah awalnya, saya ikut, dan disana mengenal banyak perubahan. Saya ingat benar, bagaimana tempaan pelatih ketika menempa kepribadian saya, saya ingat cucuran keringat dingin dan gemetarnya tubuh ini ketika pertama kali berdiri didepan 1000 orang peserta memimpin menyanyikan sebuah lagu untuk menyemangati semua orang, dan games-games itu, berbagai simulasi, berbagai latihan kepemimpinan, berbagai latihan yang menempa kesabaran, kebersamaan, dan disini saya mendapatkan arti sebuah persahabatan. Saat itu, setelah 3 bulan dilatih, 3 bulan selanjutnya membantu kepanitiaan, 1 tahun awal selanjutnya menjadi pelatih, dan tahun tahun berikutnya saya jalani, saya bukan hanya ga takut bicara didepan banyak orang, saya "kecanduan" memimpin, dan berbicara, kini hampir tiap minggu saya menjadi pembicara di berbagai tempat, pernah memimpin puluhan ribu orang dalam satu acara, EO berbagai acara, dan lain2. Tidak lengkap memang cerita ini tapi moga bermanfaat Alhamdulilah, moga jadi inspirasi
PENDAFTARAN SANTRI SIAP GUNA (SSG) Angkatan 25 SYARAT: Biaya pendaftaran Rp. 50.000,- Biaya diklat Rp. 200.000,- (belum termasuk biaya pelantikan) Usia 15 – 35 tahun Foto 2x3 berwarna 2 buah Foto kopi Kartu Identitas (KTP/KTM/SIM) KEGIATAN: Pendaftaran : 1 Februari - 29 Maret 2013, Pra Diklat : 30 – 31 Maret 2013 Pelaksanaan Diklat : 6 April – 7 Juli 2013 Setiap hari Sabtu (Pk.16.00) – Ahad (Pk.16.00) Menginap REGISTRASI: PONDOK PESANTREN DAARUT TAHUIID BANDUNG Jl. Gegerkalong Girang No.67 Bandung 40154 Telp.: (022) 70.000.556 — bersama Rina Herlina. PENDAFTARAN SANTRI SIAP GUNA (SSG) Angkatan 25 SYARAT: Biaya pendaftaran Rp. 50.000,- Biaya diklat Rp. 200.000,- (belum termasuk biaya pelantikan) Usia 15 – 35 tahun Foto 2x3 berwarna 2 buah Foto kopi Kartu Identitas (KTP/KTM/SIM) KEGIATAN: Pendaftaran : 1 Februari - 29 Maret 2013, Pra Diklat : 30 – 31 Maret 2013 Pelaksanaan Diklat : 6 April – 7 Juli 2013 Setiap hari Sabtu (Pk.16.00) – Ahad (Pk.16.00) Menginap REGISTRASI: PONDOK PESANTREN DAARUT TAHUIID BANDUNG Jl. Gegerkalong Girang No.67 Bandung 40154 Telp.: (022) 70.000.556