Selasa, 05 Maret 2013

potongan dari Sebuah episode hidup

saya ssg angkatan 3 inilah kisah saya Santri Siap Guna bagi saya adalah sebuah perubahan, perubahan besar yang menurut saya merubah jalur hidup yang selama ini saya jalani. Santri Siap Guna Daarut Tauhiid, sebuah pelatihan yang diperuntukan bagi kaum muda katanya, tapi hal yang paling menarik perhatian bagi saya adalah, disini, tidak ada status dosen maupun mahasiswa dan kemahasiswanya, guru, murid dan status muridnya, atasan dan anak buahnya, kakak dan adiknya, ibu bapak dan anaknya, yang ada dalam pelatihan ini adalah “Peserta Pelatihan Santri Siap Guna”. Hal menarik karena, ada murid yang melatih gurunya, ada dosen yang dilatih oleh Maha siswanya, ada anak yang menjadi peserta senior, dan seterusnya. Saya sendiri, bahkan suatu masa, seorang pimpinan harian pondok pesantrenpun pernah menjadi peserta dan saya, berdiri didepannya mengajarkan ini dan itu, malu rasanya ketika diakhir pelatihan kami tahu tentang hal yang selama ini beliau sembunyikan. Oya, Saya, terhitung dari 2012, dilahirkan kurang lebih 35 tahun yang lalu di jawabarat, tentunya “urang sunda asli”, ibu dan ayah lahir di tatar sunda, so that’s makes me Sundanese, dari kecil, terus terang saya pemalu and cengeng kata orang…., ringkas cerita, saya sekolah SD, SMP, SMA, bahkan kuliah dengan dua hal itu dalam hidup saya, pemalu dan cengeng, duduk di kursi paling pojok,menyendiri, tak banyak teman, menjauh dari para wanita, kegiatan ga jauh dari rumah dan sekolah, disekolah juga ga jauh dari belajar dikelas, and ga ikut kegiatan ekstra kulikuler lain, Walau perjuangan untuk belajar juga ikut mengasah hidup yang saya jalani, (saya sekolah pake sepda lho + 20 KM bulak balik pake sepeda saya tempuh tiap hari untuk kuliah ) diantara teman teman yang mungkin lebih beruntung dari segi harta, hal itu ga cukup merubah 2 hal tadi, well my friends, Alloh memberikan perubahan yang menurutku sangat besar, ketika, menjelang akhir semester, Ibuku mengenal daarut Tauhiid, dan menyuruhku ikut pelatihan Santri Siap Guna, inilah awalnya, saya ikut, dan disana mengenal banyak perubahan. Saya ingat benar, bagaimana tempaan pelatih ketika menempa kepribadian saya, saya ingat cucuran keringat dingin dan gemetarnya tubuh ini ketika pertama kali berdiri didepan 1000 orang peserta memimpin menyanyikan sebuah lagu untuk menyemangati semua orang, dan games-games itu, berbagai simulasi, berbagai latihan kepemimpinan, berbagai latihan yang menempa kesabaran, kebersamaan, dan disini saya mendapatkan arti sebuah persahabatan. Saat itu, setelah 3 bulan dilatih, 3 bulan selanjutnya membantu kepanitiaan, 1 tahun awal selanjutnya menjadi pelatih, dan tahun tahun berikutnya saya jalani, saya bukan hanya ga takut bicara didepan banyak orang, saya "kecanduan" memimpin, dan berbicara, kini hampir tiap minggu saya menjadi pembicara di berbagai tempat, pernah memimpin puluhan ribu orang dalam satu acara, EO berbagai acara, dan lain2. Tidak lengkap memang cerita ini tapi moga bermanfaat Alhamdulilah, moga jadi inspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar